Jumat, 24 Maret 2017

Tanaman Obati asam Lambung Naik

– Penyakit asam lambung {adalah|ialah|yaitu|yakni} penyebab dari timbulnya penyakit maag dan penyakit {tentang|perihal} lambung, sehingga lambung {adakalanya|kadang kala|kadang-kadang|sekali-sekali|sesekali} {susah} untuk menampung, mencerna dan menyaring sumber makanan yang masuk dalam tubuh. Gangguan pada pencernaan, oleh masyarakat {acap kali|sering kali|tak jarang|kerap|kerap kali} disebut dengan penyakit maag.
Secara {biasa|lazim|awam}, penyakit maag atau gangguan fungsi lambung disebabkan oleh tingginya kadar asam dalam lambung. Dalam {kondisi|situasi} normal, lapisan mukosa atau selaput lendir melindungi dinding lambung {kepada} {dampak|akibat|imbas} asam dan enzim yang {lazimnya|umumnya} terdapat di dalam cairan lambung.

Penyebab Asam Lambung Naik
{Jika|Kalau|Jikalau|Bila|Seandainya|Sekiranya} lapisan itu rusak, asam akan merusak dinding lambung dan menyebabkan tukak atau luka. Tingginya kadar asam lambung disebbkan oelh produksi asam yang berlebihan. Penyakit maag yang diakibatkan oleh produksi asam lambung yang berlebihan {bisa} diperparah oleh {keadaan|situasi}-{keadaan|situasi} sebagai beriikut :
1.    Waktu makan yang {tak} teratur
2.    {Tipe|Macam|Ragam|Variasi} makanan yang kurang {sesuai|layak|pantas} atau {susah} dicerna
3.    Jumlah makanan yang terlalu banyak atau terlalu sedikit
4.    {Nutrisi} atau kulaitas makanan yang kurang {bagus}
5.    {Tradisi|Budaya|Adat|Istiadat|Kultur} {mengisap rokok} dan minum alkohol
6.    Stress dan kurang {rehat}
PENYAKIT ASAM LAMBUNG
Penyakit peptik asam di lambung dan duodenum terdiri atas gangguan-gangguan saluran gastrointestinal dan pada gangguan-gangguan ini analiasi getah lembung memberikan {info|berita|kabar|isu} yang {berkhasiat|berguna} untuk daignostik dan manajemen. Gangguan-gangguan {hal yang demikian} {mencakup} :
1.    Tukak peptik
2.    Karsinoma lambung
3.    Anemia Permisiosa
4.    Sindromma Zollinger-Ellison
Sindrom Zollinger -Ellison ditandai dengan ulserasi di slaurangastrointestinal {komponen} ataas, meningkatnya sekresi asma lambung, dan tumor sel-sel pulau pankreas.
PENYEBAB ASAM LAMBUNG
Penyebab asam lambung naik {dapat} disebabkan {sebab} naiknya cairan asam lambung di dalam tubuh. Penyebab asam lambung naik ini lebih {acap kali|sering kali|tak jarang|kerap|kerap kali} disebabkan {sebab} makanan dan juga {dampak|pengaruh|imbas} pola makan yang kurang {bagus}. Pola makan yang kurang {bagus} salah sat8unyha {ialah|merupakan|yaitu|yakni} {sebab} {terlambat} makan, makan dengan jumlah yang berlebihan dan juga makan dengan posisi {meringkuk|terbaring}, dan makanan dengan tingkat asam yang {amat|benar-benar|sungguh-sungguh|betul-betul} tinggi, serta {dampak|pengaruh|imbas} {mengisap rokok}, minum minuman yang mengandung soda dan alkohol serta {mengkonsumsi} {tipe|macam|ragam|variasi} minuman yang berkafein tinggi seperti kopi.
Penyebab asam lambung naik ini akan {memunculkan} suatu gejala seperti :
1.    Rasa perih dibagian lambung
2.    Mual dan perut {begah|kekenyangan|kenyang}
3.    Muntah kering
4.    Rasa panas dan perih di mulut dan tenggorokan
5.    Heartburn pada dada
6.    Sakit tenggorokan dan juga {sulit} untuk menelan
7.    Bersendawa
8.    Radang tenggorokan dan batuk kronis
9.    Serta rasa sakit dibagian ulu hati.
MENCEGAH ASAM LAMBUNG
{Metode|Sistem} mencegah penyebab asam lambung naik {dapat} {dilaksanakan|dijalankan|dikerjakan} dengan {mengkonsumsi} {tipe|macam|ragam|variasi} makanan yang bernutrisi tinggi. {Sebagian} hal yang {seharusnya|semestinya|patut|sepatutnya|wajib|mesti} {dilihat|diamati|dipandang} sebagai {kiat} untuk mencegah asam lambung naik {ialah|merupakan|yaitu|yakni} :
1.    Kurangilah asupan makanan yang mengandung lemak tinggi seperti junkfood.
2.    Hindarilah {tipe|macam|ragam|variasi} makanan yang terlalu pedas
3.    Kurangi asupan sayuran yang mengandung gas tinggi seperti kembang kol, brokoli, lada merah dan hitam, bubuk cabe dan juga {pelbagai|beragam|bermacam-macam|beraneka|bermacam|berjenis-jenis} makanan dengan bumbu bawang putih yang berlebihan.
4.    Kurangi asupan buah jeruk dan juga {tipe|macam|ragam|variasi} buah-buahan dengan kadar asam yang tinggi.
5.    Jangan {mengisap rokok}
6.    Kurangi minuman yang mengandung soda dan kafein
7.    Jangan minum-minuman yang mengandung alkohol.
8.    Hindarilah tidur {sesudah} makan.
Penyebab asam lambung naik dan {metode|sistem} pengobatannya {ialah|merupakan|yaitu|yakni} :
1.    Makanlah dengan {metode|sistem} kunyah makanan dengan lebih lama. {Kecuali|Selain} ini akan {membikin} lambung lebih {gampang} mencerna makanan yang kita makan dan {dapat} {menolong} memberikan kandungan air di dalam makanan menjadi lebih banyak, hal ini disebabkan {sebab} dalam air liur kita mengandung {pelbagai|beragam|bermacam-macam|beraneka|bermacam|berjenis-jenis} enzyme yang {berkhasiat|bermanfaat}.
2.    Makanlah {tipe|macam|ragam|variasi} makanan yang {bagus} untuk lambung Anda.
3.    Minum susu, {sebab} kalsium tinggi yang terkandung di dalam susu {dapat} {menolong} menetralkan asam lambung naik, dan {amat|benar-benar|sungguh-sungguh|betul-betul} {disarankan|direkomendasikan} sekali untuk mereka yang menderita asam lambung naik untuk minum segelas susu {tiap|tiap-tiap} harinya.
4.    Oatmeal
Makanlah oatmeal untuk {menolong} {menyelesaikan|memecahkan|menuntaskan} asam lambung, Anda {dapat} {mengkonsumsi} oatmeal di pagi hari untuk {menolong} mengurangi asam lambung yang tinggi.
Tanaman herbal yang {dapat} {menolong} mengobati penyebab asam lambung {ialah|merupakan|yaitu|yakni} :
1.    Sari cuka apel
Kandungan enzim dan juga asam yang sehat di dalam sari cuka apel {adalah|ialah|yaitu|yakni} kandungan yang {bagus} untuk lambung dan {berkhasiat|berguna} untuk sebagai obat asam lambung.
2.    Teh chamomile
Obat herbal asam lambung lainnya {ialah|merupakan|yaitu|yakni} teh chamomile yang {amat|benar-benar|sungguh-sungguh|betul-betul} {bagus} untuk lambung dan bai diminum selagi teh ini dalam {kondisi|situasi} hangat.
3.    Lidah buaya
Lidah buaya {amat|benar-benar|sungguh-sungguh|betul-betul} {bagus} untuk {menolong} {menyelesaikan|memecahkan|menuntaskan} {persoalan|problem|dilema|keadaan sulit|situasi sulit|permasalahan} gangguan pencernaan. Kandungan lidah b8uaya {ialah|merupakan|yaitu|yakni} kandungan zat 19 asam amino, 20 mineral, 12 vitamin, dan juga mengandung aloin, aloin-emodin, tanin, resin, dan polisakarida.  itu lidah buaya juga {amat|benar-benar|sungguh-sungguh|betul-betul} {bagus} untuk {menolong} {menyelesaikan|memecahkan|menuntaskan} {persoalan|problem|dilema|keadaan sulit|situasi sulit|permasalahan} peradangan di dalam saluran pencernaan kita dan mengandung zat antimikroba.

Baca Juga :

Kamis, 09 Maret 2017

Awas Jangan Sembarangan Jika Membersihkan Telinga, Bisa Congek

{Alat|Pendengar|Alat|Pendengaran|Kuping} berfungsi sebagai alat pendengaran dan keseimbangan. {Supaya} kedua fungsi {hal yang demikian} berjalan, {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} {seharusnya|semestinya|patut|sepatutnya|wajib|mesti} dijaga. Sayang, banyak orang yang kadung salah dalam hal menjaga kebersihan {alat pendengar|alat pendengaran|kuping}. {Semisal|Seumpama|Umpamanya|Contohnya}, {alat pendengar|alat pendengaran|kuping}.

{Alat|Pendengar|Alat|Pendengaran|Kuping} terdiri dari {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} luar, tengah dan dalam. Ketiga {komponen} ini bekerjasama menangkap gelombang {bunyi} dan menjadikannya {suara} yang {kongkret|kongkrit|riil}. {Mulanya}, gelombang {bunyi} diterima oleh {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} luar. {Alat|Pendengar|Alat|Pendengaran|Kuping} luar sendiri terdiri dari daun dan liang {alat pendengar|alat pendengaran|kuping}. “Daun {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} menampung {bunyi}, yang kemudian disalurkan ke liang {alat pendengar|alat pendengaran|kuping},” {terang} dr. Darnila Rani, Sp.THT dari RSCM.

Dari liang {alat pendengar|alat pendengaran|kuping}, {bunyi} kemudian masuk ke {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} tengah {lewat|via|melewati} gendang {alat pendengar|alat pendengaran|kuping}. Di belakang gendang {alat pendengar|alat pendengaran|kuping}, terdapat tulang pendengaran yang {wujudnya|formatnya} menyerupai rantai. Tulang-tulang ini saling {berkaitan|terkait} pada sendi dan berfungsi mengantarkan gelombang {bunyi} {sampai} menggetarkan gendang dan {hingga} ke {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} dalam.

Di {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} dalam terdapat alat penerima yang disebut rumah siput. Di dalam rumah siput terdapat ujung-ujung {syaraf}, cairan, dan organ yang mengambang. Gelombang {bunyi} yang diantarkan gendang dan tulang {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} akan menggetarkan cairan dalam rumah siput, sehingga {membikin} organ yang mengambang bergerak dan {meraba} ujung-ujung {syaraf} pendengaran. {Pengerjaan|Pelaksanaan|Cara|Kerja|Progres} yang tadinya {menerapkan|memakai|mengaplikasikan} {energi|daya|kekuatan} mekanik kemudian diubah menjadi {energi|daya|kekuatan} listrik, dan {dikenalkan|diperkenalkan|diberi tahu|disajikan|dipersembahkan} ke otak sehingga kita mendengar {bunyi}.

Sementara sebagai alat keseimbangan, {pengerjaannya|pelaksanaannya|cara kerjanya|progresnya} lebih {rumit}. {Pengerjaan|Pelaksanaan|Cara|Kerja|Progres} terjadi di {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} dalam. {Alat|Pendengar|Alat|Pendengaran|Kuping} bekerjasama dengan organ lain seperti mata, sendi-sendi, otak dan lainnya. {Kalau|Jikalau|Bila|Apabila|Seandainya|Sekiranya} ada dua organ yang {tak} berfungsi, {karenanya} keseimbangan kita {bahkan|malah|malahan} akan {sirna}

Bahaya mengorek
{Wujud|Format} {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} dirancang untuk mengantisipasi masuknya kotoran. Liang {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} yang bersudut {membikin} kotoran, seperti debu atau serangga, {susah} menembus {komponen} yang lebih dalam. Tugas menghalau kotoran juga {dilaksanakan|dijalankan|dikerjakan} kelenjar rambut yang terdapat di {komponen} depan {sesudah} liang {alat pendengar|alat pendengaran|kuping}. Di sini juga diproduksi getah {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} yang bernama serumen. Kita lebih mengenalnya sebagai tai {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} atau getah. Tai {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} inilah yang akan menangkap kotoran dan dengan sendirinya membersihkannya.

Orang {acap kali|sering kali|tak jarang|kerap|kerap kali} salah {kira} {menduga|mengira} tai {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} sebagai kotoran. {Sedangkan|Meskipun|Walaupun|Meski}, fungsinya {amat|benar-benar|sungguh-sungguh|betul-betul} penting untuk membersihkan kotoran yang masuk. Secara alamaiah, kotoran yang masuk akan kering dan keluar sendiri. “Tai {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} {tak} usah dibuang, {selain} {kalau|jikalau|bila|apabila|seandainya|sekiranya} menggumpal dan menyumbat liang {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} sehingga {menghambat} masuknya gelombang {bunyi} ke {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} dalam,” tegas Darnila. Lagipula, {tidak} banyak kasus orang yang mengalami penggumpalan getah ini.

Dalam kadar normal, tai {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} {cuma} menutupi permukaan dinding {alat pendengar|alat pendengaran|kuping}. {Kalau|Jikalau|Bila|Apabila|Seandainya|Sekiranya} dibersihkan, getah akan diproduksi lagi. {Karenanya}, {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} sebaiknya {tak} dibersihkan dengan {metode|sistem} dikorek. Cukup bersihkan {komponen} luar saja, {adalah|ialah|merupakan|yakni} daun dan muara liang {alat pendengar|alat pendengaran|kuping}. “{Komponen} lebih dalam dari itu, seumur hidup {bahkan|malah|malahan} {tidak} perlu dibersihkan,” tegas Darnila.

Salah satu yang {acap kali|sering kali|tak jarang|kerap|kerap kali} {dilaksanakan|dijalankan|dikerjakan} orang {ialah|merupakan|yaitu|yakni} mengorek {alat pendengar|alat pendengaran|kuping}. {Tidak} banyak yang tahu, mengorek {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} justru akan mengakibatkan terdorongnya getah {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} ke {komponen} yang lebih dalam yang bukan tempatnya. {Kalau|Jikalau|Bila|Apabila|Seandainya|Sekiranya} getah ini dibersihkan, {karenanya} getah akan diproduksi lagi. {Kalau|Jikalau|Bila|Apabila|Seandainya|Sekiranya} pengorekan {dilaksanakan|dijalankan|dikerjakan} terus-menerus, getah yang terdorong akan menumpuk dan menyumbat, sehingga pendengaran {bahkan|malah|malahan} menurun {sebab} gelombang {bunyi} {tidak} {dapat} disalurkan dengan {bagus}.

Mengorek {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} juga {dapat} mengakibatkan perbenturan {karena} {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} kita {wujudnya|formatnya} bersudut. Perbenturan ini akan mengakibatkan pembengkakan atau perdarahan. Pengorekan yang terlalu keras atau dalam juga {dapat} mengakibatkan {stress berat|syok}, ditambah dinding {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} kita {gampang} berdarah.

Masih ada lagi, mengorek {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} juga {dapat} bikin {bangkrut|gulung tikar|pailit}. Anda mungkin pernah mengalami batuk-batuk {ketika|dikala} mengorek {telinga|alat pendengar|alat pendengaran}. Nah, hal ini disebabkan adanya refleks {syaraf} pagus yang terdapat di dinding {alat pendengar|alat pendengaran|kuping}. {Syaraf} pagus {memrentang} ke tenggorokan, dada {hingga} perut. Batuk-batuk {ialah|merupakan|yaitu|yakni} refleks yang ringan. Refleks yang berat dan {membahayakan} {dapat} mengakibatkan {bangkrut|gulung tikar|pailit}.

Muka {tidak} simetris
Mengorek {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} juga {dapat} menyebabkan infeksi. “Infeksi yang berat dan berada di {daerah} yang {peka} {dapat} menyebabkan {mutu|kwalitas} pendengaran menurun, {pun|malah|malahan} {membikin} muka jadi mencong ({tidak} simetris),” ujar Darnila.

Salah satu {syaraf} yang terdapat di {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} {ialah|merupakan|yaitu|yakni} {syaraf} facialis. {Syaraf} ini berada di belakang liang {alat pendengar|alat pendengaran|kuping}. Fungsinya menggerakkan otot muka dan sebagai {komponen} yang {mendukung|menyokong|mendorong|mensupport} pendengaran. “{Sedangkan|Padahal|Meskipun|Walaupun} {syaraf} ini dilindungi tulang, {tapi|tetapi|melainkan} {kalau|jikalau|bila|apabila|seandainya|sekiranya} infeksi atau gangguan lain {telah} mengenainya, {karenanya} {dapat} mengakibatkan muka menjadi mencong, mata {tidak} {dapat} ditutup, dan lainnya, yang disebut kelumpuhan {syaraf} facialis.”

Infeksi {dampak|pengaruh|imbas} mengorek terlalu keras {dapat} berbentuk seperti {abses|nanah|bernanah} yang {abses|nanah|bisul}. Infeksi {dapat} terjadi di liang {alat pendengar|alat pendengaran|kuping}, kelenjar rambut, {pun|malah|malahan} {hingga} ke {komponen} {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} tengah di belakang gendang. {Kecuali} {sebab} mengorek, infeksi {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} tengah yang disebut congek {dapat} pula disebabkan oleh adanya infeksi di saluran {napas}, yang berasal dari belakang hidung lalu merambat ke saluran tuba eskafius yang {mengaitkan} rongga di belakang hidung dengan {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} tengah. “{Kalau|Jikalau|Bila|Apabila|Seandainya|Sekiranya} produksi {abses|bernanah|bisul} {kian} banyak, {karenanya} gendang {dapat} pecah atau bocor. {Dampak|Pengaruh|Imbas} {berikutnya}, pendengaran akan terganggu,” lanjut Darnila.
Di dalam {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} terdapat banyak sekali {syaraf}. Itulah {mengapa} {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} {amat|benar-benar|sungguh-sungguh|betul-betul} {peka}. {Saat|Dikala} kita sakit {tonsil}, sakit gigi atau radang tenggorokan, {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} juga terasa sakit, {sebab} {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} kita {dilewati} {syaraf} perasa. {Syaraf} ini akan mengalihkan rasa sakit di {tempat} lain {hingga} ke {alat pendengar|alat pendengaran|kuping}.

Hindari musik keras
Banyak hal {dapat} menjadi penyebab menurunnya {mutu|kwalitas} pendengaran. Dalam gangguan taraf ringan, orang {cuma} akan {sanggup|cakap|kapabel} mendengar {suara} dengan kapasitas 25-40 desibel saja, taraf sedang 40-60 desibel, dan {kalau|jikalau|bila|apabila|seandainya|sekiranya} lebih dari 60 desibel berarti berada dalam taraf berat.

Penyebabnya {berbagai|pelbagai|beragam|bermacam-macam|bermacam|berjenis-jenis} {jenis|tipe|macam|variasi}, mulai kelainan di {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} luar {sampai} dalam. Kelainan di {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} luar {dapat} disebabkan adanya penyumbatan oleh getah {alat pendengar|alat pendengaran|kuping}, benda asing, {abses|nanah|bernanah}, atau tumor. Gangguan di {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} tengah seperti gendang pecah, perdarahan {dampak|pengaruh|imbas} benturan pada kecelakaan, terputusnya rantai tulang pendengaran atau keluarnya cairan {sebab} alergi.

Sementara di {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} dalam, gangguan berupa “pingsan” atau matinya sel rambut yang {merubah} getaran mekanik jadi listrik lalu menyampaikannya ke otak. “Pingsan” atau matinya sel rambut disebabkan {stress berat|syok} {berisik}, {semisal|seumpama|umpamanya|contohnya} mendengar terlalu lama dan {acap kali|sering kali|tak jarang|kerap|kerap kali} {suara}-bunyian yang {sangat|benar-benar|sungguh-sungguh|betul-betul} keras, infeksi yang menjalar dari {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} tengah atau {sebab} keracunan obat. {Lewat|Via|Melewati} {sirkulasi} darah, racun dari obat {dapat} {hingga} ke {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} dalam.

Penyakit seperti darah tinggi dan diabetes juga {dapat} mengurangi pendengaran. Pasalnya, penyakit ini {dapat} sebabkan rusaknya pembuluh darah. “{Alhasil|Akhirnya|Hasilnya|Kesudahannya|Walhasil}, {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} dalam sebagai terminal {tidak} {mendapatkan|memperoleh} makanan yang cukup,” ujar Darnila. Sejumlah makanan juga {dapat} menyebabkan penurunan pendengaran {kalau|jikalau|bila|apabila|seandainya|sekiranya} menyebabkan penyempitan pembuluh darah. {Semisal|Seumpama|Misalnya|Umpamanya} garam, lemak dan rokok. Turunnya pendengaran {sebab} darah tinggi, diabetes dan keracunan obat {dapat} menyerang dua belah {alat pendengar|alat pendengaran|kuping}. Sementara penyebab lainnya {cuma} menyerang {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} yang mengalami gangguan. Perlu diingat, gangguan di satu {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} {tak} menjalar ke {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} yang lain.

Kebanyakan gangguan yang terjadi di {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} luar dan {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} tengah {dapat} {diselesaikan|dipecahkan|dituntaskan}. {Padahal|Meskipun|Walaupun|Meski} {kalau|jikalau|bila|apabila|seandainya|sekiranya} mengenai {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} dalam agak {susah}. “{Jika|Jikalau|Bila|Apabila|Seandainya|Sekiranya} sel rambut di {alat pendengar|alat pendengaran|kuping} dalam {cuma} “pingsan”,{semisal|seumpama|umpamanya|contohnya} {dampak|pengaruh|imbas} {memperdengarkan} musik disko selama dua jam saja, {karenanya} pendengaran akan kembali {sesudah} {sebagian} lama menghindar musik keras ini. {Tapi|Tetapi|Melainkan}, {kalau|jikalau|bila|apabila|seandainya|sekiranya} terlalu {acap kali|sering kali|tak jarang|kerap|kerap kali} mendengar musik atau {suara}-bunyian yang {sangat|benar-benar|sungguh-sungguh|betul-betul} keras,{dapat} saja sel rambut itu patah dan {alhasil|akibatnya|hasilnya|kesudahannya|walhasil} {mutu|kwalitas} pendengaran rusak berat. {Biasanya|Lazimnya} hal ini {tidak} {dapat} {dikoreksi|dibetuli|dibetulkan|dibenarkan},” kata Darnila.

{Biasanya|Lazimnya|Umumnya} menurun yang permanen juga {dapat} ditemukan pada bayi dengan kelainan {turunan}. {Tes|Percobaan} pada mereka {dapat} {dilaksanakan|dijalankan|dikerjakan} {percobaan} refleks.  ini {dapat} {dilaksanakan|dijalankan|dikerjakan} oleh orang tua yang merasa curiga {si kecilnya|buah hatinya} {tak} {dapat} mendengar. “Caranya dengan membunyikan sesuatu di {daerah} tersembunyi, yang {tak} {dapat} lihat matanya. Lihat saja, apakah {ketika|dikala} mendengar {suara} {dia} {lantas|segera|seketika} memberi {respons|reaksi|tanggapan} atau {tak}?”